Perubahan Iklim tak menentu,hidup kita pun terancam

    Akhir-akhir ini kita sering sekali merasakan Perubahan Iklim yang sangat ekstreem dalam kehidupan sehari-hari kita,hal itu sangat menggangu aktifitas dan mengancam kelangsungan hidup kita.Namun sering kali kita salah mengartikan bahwa perubahan ikilim itu hanyalah efek dari bertambah tuanya umur bumi kita,padahal tanpa kita sadari ,aktifitas/kegiatan kita sehari-hari pun turut serta dalam meluasnya Perubahan Iklim ini.

     Perubahan Iklim ini,tak lain dari dampak Pemanasan Global yang saat ini mengancam hidup kita dan makhluk hidup lainnya.Pemanasan Global adalah panas radiasi sinar matahari yang tidak dapat keluar dari bumi,panas terperangkap dalamlapisan atmosfer,apabila hal ini terjadi dalam kurun waktu yang lama,akan berakibat meningkatnya suhu bumisebcara bertahap.Dari dampak Pemanasan Global itu,banyak habitat yang hilang karena mencairnya es di kutub,akibatnya akan banyak species makhluk hidup yang punah,hewan akan kesulitan mencari makan di habitatnya karena memang habitatnya telah hilang.Selain Perubahan Iklim Regional,dampak dari Pemansan Global antara lain Perubahan Siklus Flora dan Fauna.
     Disini saya lampirkan beberapa contoh Perubahan Iklim yang sedang terjadi dalam kesehariannya,antara lain sebagai berikut :
1. Panas yang terik di siang hari dan terasa dingin menggigil pada malam harinya
2. Panas dan hujan yang datang tak beraturan waktunya dalam sehari.
3. Angin bertiup kencang.
4. Dan menurut info yang saya dapat,banyaknya kadar es di kutub,gunung-gunung bersalju mulai meleleh serta gletser-gletser yang ada di dunia ini bergeser.
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya Perubahan Iklim di bumi ini antara lain :
1. Penggunaan FREON (CFC) pada lemari es,bahkan saat ini sedang marak lemari es tanpa FREON(CFC),padahal menurut sepengetahuan saya bahan pengganti itu sama saja seperti FREON(CFC)bahkan dampaknya lebih berbahay bagi lapisan Ozon kita.
2. Efek Rumah Kaca yang disebabkan oleh keberadaan gas Karbon dioksida(CO2),FREON(CFC),Metana,Ozon dan Nitrogen dioksida(N2O) di lapisan Troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang di pantulkan oleh bumi.
4. Polusi yang keluar dari kendaraan bermotor,pabrik-pabrik pun tak luput dari terjadinya Perubahn IKlim ini karena polusi-polusi itu berkumpul dan menggumpal di awan,maka sering terjadi hujan asam,dan masih banyak lagi.
    Maka bila ada faktor penyebab,pasti ada cara untuk penanggulannya dan berikut contohnya :
1. Dengan mengadakan Program "CAR FREE DAY"
2. Mengganti bahan bakar BBM yang mengandung polusi dengan bahan bakar listrik ramah lingkungan
3. "GO GREEN" atau penanaman ulang hutan gundul.

4. mengurangi mengkonsumsi daging 1 kali dalam seminggu dan lainnya.

     Info-info itu saya dapatkan dari beberapa guru saya di waktu SMP,dan dari buku-buku paket lainnya.
    Adapun beberapa wawancara yang say lakukan kepada beberapa orang yang berbeda profesi,berikut kutipan dari pendapat mereka :
yang pertama kali saya wawacancarai adalah ibu-ibu rumah tangga..."saya cape kalo bentar-bentar ujan,panas lagi...bolak-baliknya itu lho mas angkat jemurannya,kan pegel dan yang paling sangat di rugikan adalah tukang penjual es,"rugi saya mas kalo tiap hari harus kayak gini melulu...siapa sih orang yang mau beli es dingin-dingin gini ?"ujarnya.Pelajar pun tak luput merasakn dari dampak Perubahan Iklim ini,sebab mereka terkadang haru tak masuk sekolah karena sakit,sebab daya tahan tubuh mereka kaget menghadapi Perubahn cuaca yang terjadi......
    Nah mungkin dari beberapa kutipan diatas bisa menggugah fikiran kita untuk lebih giat lagi dalam merawat dan menjaga bumi ini,kita sebagai manusia mesti sadar akan bahaya Perubahan Iklim ini,kita sebagai manusia sangat berperan penting dalam mengatasi masalah ini,dan jangan jadikan anak-cucu/generasi penerus kita jadi korban...ayolah kawan,saudaraku semua kita berlomba-lomba menjaga bumi kita,kan kalau bumi kita terjaga,hidup kita pun akan terasa lebih aman dan tentram sejahtera.
                                                                          
                                                                                                     Wassalam . . . .